Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-10 17:54:30【Kabar Kuliner】372 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(86897)
Artikel Terkait
- Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025
- BPBD Cilacap: 307 warga mengungsi akibat banjir di 15 kelurahan
- Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah
- Pimpinan Komisi X dukung penerapan "school kitchen" dalam MBG
- KemenPPPA tekankan pentingnya sosialisasikan manfaat MBG ke masyarakat
- Sukseskan MBG, TNI AD pelajari manajemen makanan militer Singapura
- Larangan perdagangan daging anjing, Legislator: Gubernur tepati janji
- Dokter sebut diet tanpa mengonsumsi karbohidrat itu salah
- Laba bersih PalmCo tumbuh 84 persen jadi Rp3,48 T di kuartal III
- Akademisi nilai kurikulum Sekolah Rakyat mampu entaskan kemiskinan
Resep Populer
Rekomendasi

Tokopedia dan TikTok Shop komitmen dorong pertumbuhan ekonomi digital

Kemendikdasmen raih penghargaan Mitra KCKR Terbaik 2024

Pimpinan Komisi X dukung penerapan "school kitchen" dalam MBG

Ngak hanya enak, daun melinjo punya segudang manfaat sehat bagi tubuh

Kesempatan edukasi bahan makanan dengan MBG Sekolah Luar Biasa Batam

SPPG HST Kalsel terapkan lima langkah cegah keracunan MBG

Festival Lima Danau momentum perkenalkan wisata Kabupaten Solok

Pembudidaya ikan harap komoditas daerah dimanfaatkan jadi menu MBG